Cahaya Peradaban Dimulai dari Madrasah, Akhlak yang baik tidak lahir dalam sehari. Ia ditempa oleh lingkungan, dibiasakan melalui pembelajaran, dan dikokohkan oleh nilai-nilai agama. Madrasah adalah taman tempat akhlak disemai dan peradaban ditumbuhkan.
Oleh : Adi HR
Menanam Cahaya Peradaban dari Gerbang
Pendidikan Islam
Pendidikan bukan hanya persoalan angka, nilai ujian, atau deretan prestasi
akademik. Lebih dari itu, pendidikan adalah tentang membentuk manusia yang berilmu dan berakhlak. Inilah
misi hakiki madrasah: menghadirkan generasi yang bukan hanya cerdas otaknya,
tetapi juga bening hatinya, kukuh imannya, dan santun perilakunya.
Madrasah memiliki peran strategis sebagai tempat
bertumbuhnya akhlak mulia. Setiap pagi dimulai dengan salam, doa, dan lantunan ayat suci Al-Qur’an.
Rutinitas ini bukan seremonial semata, melainkan pendidikan ruhani yang
menghidupkan hati para siswa agar terbiasa dengan zikir, syukur, dan rendah
hati. Sabda Nabi Muhammad Saw :
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
(Hadis Riwayat Malik)
Pendidikan di madrasah bukan hanya transfer of knowledge, tetapi
juga transfer of values dan transfer of adab. Inilah yang
membedakan madrasah dari lembaga pendidikan lainnya.
Al-Qur’an menegaskan pentingnya keteladanan melalui sosok
Nabi Muhammad SAW:
"Sungguh, pada diri Rasulullah terdapat suri teladan yang baik bagi
kalian."
(QS. Al-Ahzab: 21)
Maka,
membangun madrasah sebagai tempat tumbuhnya akhlak bukanlah tugas guru agama
semata, melainkan tanggung jawab seluruh warga madrasah. Selain itu Madrasah adalah gambaran kecil dari masyarakat yang ideal di
mana nilai religius, disiplin, dan kebersamaan hidup berdampingan. Di sana
siswa belajar pentingnya empati, menghormati sesama, dan bertanggung jawab.
Allah
mengingatkan:
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar." (QS.
Ali Imran: 104)
Madrasah harus menjadi medan pembiasaan amar ma’ruf nahi
munkar, bukan hanya tempat belajar teori. Dalam Madrsah harus Membangun Generasi Cerdas dan Berkarakter, Di era
digital yang penuh distraksi moral, tugas madrasah semakin berat. Generasi yang
cerdas saja tidak cukup; mereka harus memiliki benteng akhlak.
"Tidak ada pemberian orang tua kepada anaknya yang lebih utama daripada (adab) akhlak yang baik." (HR. Tirmidzi)
Karena itu, madrasah harus melahirkan generasi berilmu, berakidah kuat, dan berkepribadian
luhur yang siap memimpin masa depan dengan integritas.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, hingga
mereka mengubah apa yang ada dalam diri mereka sendiri." (QS.
Ar-Ra’d: 11)
Mari kita jaga, kuatkan, dan muliakan madrasah—karena
dari sinilah akan lahir generasi yang cerdas
akalnya, bersih hatinya, dan mulia akhlaknya.
Melalui madrasah, kita tidak hanya mendidik siswa, tetapi membangun peradaban. Lahir
generasi yang tak hanya pintar membaca buku, tetapi mampu membaca zaman dengan
akhlak Qur’ani. Melalui madrasah, kita tidak sekadar mendidik
siswa kita sedang membangun peradaban. ( AHR
)
Motto : Pendidik, Penggerak Akhlak Qur’ani
Semoga awal yang baik dari madrasah
@Adi Hasri Ritonga, S.Pd,
Semangat ...jadilah perubah kearah yang baik.
@Malik Ritonga,S.Pd.I,
Masya Allah, tulisan yang yang sangat bagus, membangkitkan semangat.
@Zulvijar Purba,